Senin, 09 Desember 2013

Senandung cerita tentang ibuku



Masih ingatkah kau dongeng tentang Malin Kundang,sang anak durhaka itu??Tentu kau masih ingat bukan,tak mungkin kau tak tahu karena cerita  itu rutin dijadikan dongeng penghantar tidur oleh ibumu.Hey,tapi kau jangan berpikir itu aku.Aku hanya bertanya saja,karena saat kau mengingat malin si durhaka itu memaki ibunya yang renta maka akan kau bisa gambarkan siapa ibu ku.Ya kau benar,ibuku adalah seorang wanita tua yang rambutnya belum memutih semua tapi dia tak serenta ibu Malin sombong itu,ibu ku sedikit bungkuk karena ibuku hampir tak pernah berhenti membawa kehidupan si padi muda ke tanah sawah yang bancah untuk kehidupan kami,kulit ibuku juga hitam legam karena sinar matahari terlalu banyak memberikan pancarannya,mata ibuku nanar karena ada beberapa lemak nakal bersarang disana hasil dari selama ini ibuku tak pernah melemparkan pandangannya pada mall nan megah yang dilihat ibu hanya warna hijau padi muda dan kuning padi tua,lalu lihatlah kuku ibuku ada hitam yang tersembul di ujungnya,tapi itu bukan hitam yang menempel sesaat dan akan menghilang beberapa saat setelah kau gosok dengan jeruk nipis,tapi itu hitam yang bertahan karena getah getah pisang dan lumpur sawah yang melekat.Kemudian kau rasakan telapak tangan ibuku,apa yang kau rasa?Kasar?Benar,telapak tangan ibuku kasar karena pupuk dengan zat kimianya itu selalu jadi teman ibuku setelah padi muda itu di tanam dan sebelum padi kuning itu memamerkan bulir bulir rupiahnya pad ibuku.Nafas ibuku juga sengau karena seruling bambu akan menjadi tiupan nan berdendang pada arang dan tungku nasi saat perut suami dan anaknya tengah beradu pada cacing cacing yang meronta.Lalu kau lihat juga telapak kaki ibuku?Pecah pecah?Tentu,telapak kaki ibuku seperti itu bukan karena jamur jahat yang besemayam disana atau  pun juga keseringan memakai sepatu kulit yang tertutup.Kulit adalah barang mahal bagi ibuku,sangat mahal jadi tak mungkin ibuku punya,sandal jepit baru saja itu pun baru dibeli kemarin oleh ibuku sisa dari upah bertanam ketela Pak Haji,mandor ibu.Tapi telapak kaki ibuku pecah pecah karena berkubang dengan lumpur sawah yang selalu basah.Okh aku lupa kawan,kau belum aku suruh melihat kening ibu bukan?Lihatlah sekarang,apa warna dan bentuk yang kau dapat kawan?Titik hitamkah?Ya benar,aku pun juga temukan.Itu adalah torehan warna dari sujud yang tak pernah letih dilakukan ibuku sebagai makmum ayahku pada sajadah nan di gelar ibu tengah sawah kering atau di tepi pematang sebagai sembah syukur kepada Sang Pencipta dan Sang Pemberi Rezeki.
Sekarang kau sudah tahu kawan,itu lah ibuku.Wanita perkasa nan luar biasa.Apa sekarang kau sedang menerka nerka bagaimana wajah ibuku kawan??Tentu kau bisa menerka bukan,tapi jika kau ingin lukiskan wajah ibuku.Ku mohon.Buatlah sosok wanita dengan sayap dewa,dengan senyum sumbringah,kuku bersih,badan tegap dan kulitnya halus mulus.Kenapa kau mengernyitkan keningmu?Karena kau ku suruh menggambar sosok yang jauh berbedakah dari ceritaku?Ya,ku jawab sekali lagi,iya.Ibuku adalah sosok manusia setengah dewa,yang tak ada cela.Sempurna,gambaran ibu bagiku.Dengan tangan yang kasar,kulit hitam legam serta kuku yang menghitam ia membelaiku,memelukku serta menanakkan nasi untuk bekal sekolahku dulu.Dengan telapak kasarnya juga ia menapakan kaki menghibur anak dan menghormati suami.Lalu dengan tubuhnya yang tak lagi tegap ia merendahkan diri sebagai makhluk Sang Illahi dan sebagai pedamping bagi ayahku.Senyum ibu akan ku bawa dan akan kusimpan sebagai suatu materi teindah untuk obat penenang hati di rantau orang hingga toga terpasang di kepalaku dan aku pulang membawa nilai terbaik untuk Sang Terbaik dari Ibu Yang Paling Terbaik.
Dan untuk engkau ibuku yang sedang mencari rezeki terbaik  di tanah kelahiranku di sudut desa petani di sana,dengarlah hembusan angin senja ini.Rasakanlah bu,bersama jingga yang kau lihat dari jendela rumah tua kita akan ku lukis senyum bangga dan cinta untuk dirimu yang telah buatku menjadi berharga.Lalu lihatlah bu,sinar temaram dari mega yang keemasan.Itu aku,itu aku bu,ya itu aku bu.Aku yang tengah bertahan dalam ejekan dan sindiran serta tuntutan pengetahuan di rantau orang bu untuk membawakan kau senyum terhangat dengan ijazah kelulusan yang ibarat kau itu adalah bongkahan emas keberhasilan kau bu.Aku akan bertahan dengan keindahan dari bayang dan sosok hangat dari mu ibu.Dengarlah desahan hujan kali ini bu,dia akan melagukan nyanyiannya untukmu,ku harap sinar nanar matamu terganti dengan suka selayaknya diriku menyukainya bu.
Hari ini, Aku disini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa

Ku coba resapi, Ku coba selami
Segalan yang telah terjadi
Kuambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi

I will survive, I will revive
I won't surrounder, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini

Hari ini, Kan ku pastikan
Aku masih ada disini
Mencoba lepaskan
Coba bebaskan

Segala rasa perih dihati
Coba resapi, Coba hayati
Segala yang telah terjadi
Ku ambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi

I will survive I will revive
I won't surrender, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini uuu....

Engkau selalu ada
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
And I want You to know
There's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you
For You... For You...

I will survive, I will revive
I wont't surrender, And stay alive
I will survive, I will revive
Getting Strongger, stay alive
Kau berikan aku kekuatan
Untuk lewati semua ini

I will survive, I will revive
Getting Bigger, Bigger than live
Kau yang Esa, yang Perkasa
Give me wisdom, to survive





Kisah 6 pasang mata bola



Kisah 6 pasang Mata Bola
Ini adalah kisah 6 pasang mata bola,yang bergelinding sesuka hatinya,berlarian semau arahnya namun tetap kembali pulang dan berkemas pada satu tempat berkubang yang sama.Meski terkadang sepasang demi sepasang mata bola itu terlepas dengan sendiri bak anak panah yang melesat cepat hingga mata bola itu berbenturan menimbulkan sedikit goresan goresan kecil yang tak bisa keluarkan darah.Bahkan 6 pasang mata bola itu pun beradu pada tembok yang tinggi,jatuh pada lubang yang dalam kemudian kembali bergelinding pada tempat yang datar,tinggi bergelombang tapi 6 pasang mata bola itu tetap melaju meski kadang kerikil,debu dan duri ikut bersamanya.Tak ada sakit yang terasa,hanya sedih yang membendungkan anak sungai dan juga hanya api api kecil yang kadang tersulut di bawa angin.
Dan kini 6 pasang mata bola itu tengah berada di peraduannya dalam kotak yang sama.Melonjak lonjak pekikkan suara lantang untuk cerita pada hari harinya.Entahlah sejak kapan 6 pasang mata bola itu begitu pongah dengan kebersamaannya, waktu saja enggan untuk menjawabnya karena waktu tak ingin 6 pasang mata bola itu berkemas dan bergegas pulang pada masing  masing kotak baru yang di pilihnya sendiri.Juga jingga yang melilit senja pun tak ingin memudarkan matanya jika 6 pasang mata bola itu bergelinding terlalu cepat pada jalanan yang  menukik hingga 6 pasang mata bola itu beradu keras dan pecah.
Onak,duri,debu bahkan pelangi adalah serba serbi untuk 6 pasang mata bola itu bertahan di kotak yang sama,dengan jendela yang sama untuk mimpi dan cita cita yang akan membawa mereka menggelinding sesuai arah takdir Sang Illahi pada ujung tahun depan.Namun jika suatu hari nanti itu kau di biarkan menggelinding dengan sendirinya tanpa 5 pasang yang lainnya dan kau tak mampu bertahan ingatlah warna jingga.Ya jingga kita,ia itu akan datang membawa gurat emas keyakinan bersama hembusan angin riang yang akan menghampirimu dengan lagu kekuatan yang menjadi dendang peluruh lelah kita.
Hari ini aku disini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Ku coba resapi ku coba selami segala yang telah terjadi
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan ku coba untuk hadapi

I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini

Hari ini kan ku pastikan aku masih ada disini
Mencoba lepaskan coba bebaskan segala rasa perih di hati
Ku coba resapi ku coba hayatisegala yang telah terjadi
Ku ambil hikmahnya rasakan nikmatnya dan ku coba untuk hadapi

I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini

Engkau selalu ada di saat jiwaku rapuh dikala ku jatuh
And i want you to know there's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you for you

I will survive, I will revive
I won't surrender and stay alive
I will survive, I will revive
Getting stronger stay alive
Kau berikan aku kekuatan untuk lewati semua ini

I will survive I will revive
Getting bigger bigger than live
Kau yang Esa, yang perkasa
Give me wisdom to survive
Cerita ini teruntuk sahabatku,yang tengah bersama sama berjuang dan bertahan untuk menempuh pendidikan di Poltekkes Kemenkes RI Padang Jurusan Keperawatan Gigi.Meski banyak onak,duri bahkan racun yang kita teguk tapi ada banyak pelangi yang bersinar indahdi tengah rumah kontrakan ini.Karena itu lah kita bertahan hingga suatu hari saat toga menjadi pemisah jarak antara kita.Terimakasih Sahabat,kau alasan terbaik yang diberikan Tuhan untuk aku bertahan.
Teruntuk para sahabatku di kontrakan mak uwo,
Ivani Aldos
Nenny Wuri Prabawati
Rizka Wahyuni
Tria Monasari
Vini Bunga Andiyan