Masih ingatkah kau
dongeng tentang Malin Kundang,sang anak durhaka itu??Tentu kau masih ingat
bukan,tak mungkin kau tak tahu karena cerita
itu rutin dijadikan dongeng penghantar tidur oleh ibumu.Hey,tapi kau
jangan berpikir itu aku.Aku hanya bertanya saja,karena saat kau mengingat malin
si durhaka itu memaki ibunya yang renta maka akan kau bisa gambarkan siapa ibu
ku.Ya kau benar,ibuku adalah seorang wanita tua yang rambutnya belum memutih
semua tapi dia tak serenta ibu Malin sombong itu,ibu ku sedikit bungkuk karena
ibuku hampir tak pernah berhenti membawa kehidupan si padi muda ke tanah sawah
yang bancah untuk kehidupan kami,kulit ibuku juga hitam legam karena sinar
matahari terlalu banyak memberikan pancarannya,mata ibuku nanar karena ada
beberapa lemak nakal bersarang disana hasil dari selama ini ibuku tak pernah
melemparkan pandangannya pada mall nan megah yang dilihat ibu hanya warna hijau
padi muda dan kuning padi tua,lalu lihatlah kuku ibuku ada hitam yang tersembul
di ujungnya,tapi itu bukan hitam yang menempel sesaat dan akan menghilang
beberapa saat setelah kau gosok dengan jeruk nipis,tapi itu hitam yang bertahan
karena getah getah pisang dan lumpur sawah yang melekat.Kemudian kau rasakan
telapak tangan ibuku,apa yang kau rasa?Kasar?Benar,telapak tangan ibuku kasar
karena pupuk dengan zat kimianya itu selalu jadi teman ibuku setelah padi muda
itu di tanam dan sebelum padi kuning itu memamerkan bulir bulir rupiahnya pad
ibuku.Nafas ibuku juga sengau karena seruling bambu akan menjadi tiupan nan berdendang
pada arang dan tungku nasi saat perut suami dan anaknya tengah beradu pada
cacing cacing yang meronta.Lalu kau lihat juga telapak kaki ibuku?Pecah
pecah?Tentu,telapak kaki ibuku seperti itu bukan karena jamur jahat yang
besemayam disana atau pun juga
keseringan memakai sepatu kulit yang tertutup.Kulit adalah barang mahal bagi
ibuku,sangat mahal jadi tak mungkin ibuku punya,sandal jepit baru saja itu pun
baru dibeli kemarin oleh ibuku sisa dari upah bertanam ketela Pak Haji,mandor
ibu.Tapi telapak kaki ibuku pecah pecah karena berkubang dengan lumpur sawah
yang selalu basah.Okh aku lupa kawan,kau belum aku suruh melihat kening ibu
bukan?Lihatlah sekarang,apa warna dan bentuk yang kau dapat kawan?Titik
hitamkah?Ya benar,aku pun juga temukan.Itu adalah torehan warna dari sujud yang
tak pernah letih dilakukan ibuku sebagai makmum ayahku pada sajadah nan di
gelar ibu tengah sawah kering atau di tepi pematang sebagai sembah syukur
kepada Sang Pencipta dan Sang Pemberi Rezeki.
Sekarang kau sudah tahu kawan,itu
lah ibuku.Wanita perkasa nan luar biasa.Apa sekarang kau sedang menerka nerka
bagaimana wajah ibuku kawan??Tentu kau bisa menerka bukan,tapi jika kau ingin
lukiskan wajah ibuku.Ku mohon.Buatlah sosok wanita dengan sayap dewa,dengan
senyum sumbringah,kuku bersih,badan tegap dan kulitnya halus mulus.Kenapa kau
mengernyitkan keningmu?Karena kau ku suruh menggambar sosok yang jauh
berbedakah dari ceritaku?Ya,ku jawab sekali lagi,iya.Ibuku adalah sosok manusia
setengah dewa,yang tak ada cela.Sempurna,gambaran ibu bagiku.Dengan tangan yang
kasar,kulit hitam legam serta kuku yang menghitam ia membelaiku,memelukku serta
menanakkan nasi untuk bekal sekolahku dulu.Dengan telapak kasarnya juga ia
menapakan kaki menghibur anak dan menghormati suami.Lalu dengan tubuhnya yang
tak lagi tegap ia merendahkan diri sebagai makhluk Sang Illahi dan sebagai
pedamping bagi ayahku.Senyum ibu akan ku bawa dan akan kusimpan sebagai suatu
materi teindah untuk obat penenang hati di rantau orang hingga toga terpasang
di kepalaku dan aku pulang membawa nilai terbaik untuk Sang Terbaik dari Ibu
Yang Paling Terbaik.
Dan untuk engkau ibuku yang
sedang mencari rezeki terbaik di tanah
kelahiranku di sudut desa petani di sana,dengarlah hembusan angin senja
ini.Rasakanlah bu,bersama jingga yang kau lihat dari jendela rumah tua kita
akan ku lukis senyum bangga dan cinta untuk dirimu yang telah buatku menjadi
berharga.Lalu lihatlah bu,sinar temaram dari mega yang keemasan.Itu aku,itu aku
bu,ya itu aku bu.Aku yang tengah bertahan dalam ejekan dan sindiran serta
tuntutan pengetahuan di rantau orang bu untuk membawakan kau senyum terhangat
dengan ijazah kelulusan yang ibarat kau itu adalah bongkahan emas keberhasilan
kau bu.Aku akan bertahan dengan keindahan dari bayang dan sosok hangat dari mu ibu.Dengarlah
desahan hujan kali ini bu,dia akan melagukan nyanyiannya untukmu,ku harap sinar
nanar matamu terganti dengan suka selayaknya diriku menyukainya bu.
Hari ini, Aku
disini
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Ku coba resapi, Ku coba selami
Segalan yang telah terjadi
Kuambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrounder, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Hari ini, Kan ku pastikan
Aku masih ada disini
Mencoba lepaskan
Coba bebaskan
Segala rasa perih dihati
Coba resapi, Coba hayati
Segala yang telah terjadi
Ku ambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive I will revive
I won't surrender, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini uuu....
Engkau selalu ada
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
And I want You to know
There's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you
For You... For You...
I will survive, I will revive
I wont't surrender, And stay alive
I will survive, I will revive
Getting Strongger, stay alive
Kau berikan aku kekuatan
Untuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
Getting Bigger, Bigger than live
Kau yang Esa, yang Perkasa
Give me wisdom, to survive
Berjuang untuk bertahan
Padamkan luka dan beban yang ada
Yang telah membakar seluruh jiwa
Ku coba resapi, Ku coba selami
Segalan yang telah terjadi
Kuambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive, I will revive
I won't surrounder, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini
Hari ini, Kan ku pastikan
Aku masih ada disini
Mencoba lepaskan
Coba bebaskan
Segala rasa perih dihati
Coba resapi, Coba hayati
Segala yang telah terjadi
Ku ambil hikmah-Nya
Rasakan nikmat-Nya
Dan kucoba untuk hadapi
I will survive I will revive
I won't surrender, And stay alive
Kau berikan kekuatan
Untuk lewati semua ini uuu....
Engkau selalu ada
Saat jiwaku rapuh
Di kala ku jatuh
And I want You to know
There's always fine to alive
I won't give up, I won't giving
I stay alive for you
For You... For You...
I will survive, I will revive
I wont't surrender, And stay alive
I will survive, I will revive
Getting Strongger, stay alive
Kau berikan aku kekuatan
Untuk lewati semua ini
I will survive, I will revive
Getting Bigger, Bigger than live
Kau yang Esa, yang Perkasa
Give me wisdom, to survive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar